Selasa, 10 September 2013

ILMU AKHLAK


“Pengertian, Dasar dan Tujuaanya”
A.    Pengertian Ilmu Akhlak

 Ilmu akhlak adalah ilmu yang membahas seputar akhlak baik dan buruk serta sifat terpuji dan tercela, berikut sifat-sifat yang harus diperkuat atau dihilangkan. Ilmu akhlak berbicara tentang sifat-sifat, semisal kedermawanan atau kekikiran, keberanian atau kepengecutan, yang muncul dan hilang berdasarkan ikhtiar kita atau yang dapat dikendalikan manusia.[1] Secara lebih singkat lagi ilmu akhlak didefinisikan sebagai pengenalan terhadap kemuliaan akhlak dan ketercelaannya.[2]
Ilmu Akhlak menuntun manusia untuk berbuat baik dan bagaimana melakukannya, selain itu juga agar manusia dapat menghindari sifat-sifat buruk. Dapat diketahui di sini bahwa sasaran atau objek pembahasan ilmu akhlak adalah menilai baik dan buruk, benar dan salah, pantas dan tidak pantas, serta mana yang harus dan mana yang tidak boleh dari segala sifat atau tindakan manusia yang dilakukan dalam keadaan sadar.[3]
Dengan demikian, Ilmu Akhlak memuat dua pesan penting bagi manusia guna mencapai kebahagian lahir dan batin.Ilmu Akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terpuji dan yang tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin.
Ilmu Akhlak adalah ilmu pengetahuan yang memberikan pengertian baik dan buruk, ilmu yang mengajarkan manusia dan menyatakan tujuan mereka yang terakhir dari seluruh usaha dan pekerjaan mereka.[4]
B.     Dasar-dasar Ilmu Akhlak
Menolong orang lain, suka memberi, adil, dermawan, mengapa beberapa perbauatan tersebut dinilai sebagai kebaikan? Dan mengapa juga kebohongaan, kezaliman, kekerasan dinilai sebagai keburukan? Untuk menjawab pertanyaan yang muncul tersebut harus dijawab dengan argumen yang kuat dan mempunyai dasar.
Perbuatan-perbuatan yang mempunyai nilai baik dan buruk, mempunyai dasar-dasar yang jelas. Pada pembahasan sebelumnya sudah disebutkan bahwa ada ilmu yang membahas dan meberikan klarifikasi pada persoalan baik dan buruk, itulah Ilmu Akhlak. Tentunya ilmu tersebut mempunyai dasar. Adapun dasar-dasar Ilmu Akhlak adalah sebagai berikut:
  1. Al-Qur’an[5]
Al-Qur’an sebagai dasar (rujukan) Ilmu Akhlak yang pertama, hal ini dinilai karena keontetikannya yang lebih tinggi, dibandingkan dengan dasar-dasar yang lain. Mengingat al-Qur’an merupakan firman Tuhan, sehingga tidak ada keraguan baginya untuk dijadikan sebagai dasar atau asas. Walau nantinya ada beberapa perangkat yang diperlukan untuk mendukungnya. Dan tidak akan dibahas di sini, karena ada ilmu khsusus yang membahasnya.
Nilai-nilai yang ditawarkan oleh al-Qur’an sendiri sifatnya komprehensif. Perbuatan baik dan buruk sudah dijelaskan di dalamnya. Hanya saja, ada yang perlu diperhatikan. Mengingat ada banyak ayat-ayat al-Qur’an yang membutuhkan penafsiran. Sehingga untuk mememudahkan, orang-orang akan merujuk kepada al-Hadits ( sebagai Asbabun Nuzul suatu ayat) dan al-Aqlu (penalaran akal). Sejauh manakah campur tangan kedua dasar tersebut pada persoalan Ilmu Akhlak. Pastinya al-Hadits dan al-Aqlu tidak akan merubah pesan yang ingin disimpaikan oleh al-Qur’an.
  1. Al-Hadits
Asbabul Wurud suatu hadits berbeda-beda. Ada hadits yang dikeluarkan oleh Nabi karena seorang sahabat bertanya kepadanya, karena Nabi menegur seorang sahabat, karena peringatan dan penjelasan Nabi terhadap al-Qur’an.
Dalam riwayat Aisyah pernah ditanya oleh seseorang tentang akhlak Nabi. Aisyah menjawab akhlak Nabi adalah al-Qur’an.[6] Dengan demikian, Nabi merupakan interpretasi yang hidup terhadap al-Qur’an. Karena segala ucapan (Qauliyah), perbuatan (Fi’liyah), dan penetapan (Taqririyah)   merupakan sebuah wahyu dari Allah, dan apa-apa yang datang dari Nabi senantiasa terjaga.[7] Dapat disimpulkan bahwa al-Qur’an dan al-Hadits berasal dari sumber yang sama, yaitu Allah SWT.
Di dalam al-Qur’an terlah dijelaskan bahwa Nabi itu peribadi yang agung[8]. Karena memang pada dirinya terdapat sebuah suri tauladan yang baik[9]. Keistimewaan tersebut, tidak hanya diakui oleh umat Islam saja, akan tetapi non-muslimpun mengakui hal tersebut. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Machael H. Hart tentang 100 tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah, dia menyatakan bahwa Nabi Muhammad menduduki posisi pertama.[10] Jelaslah bahwa tidak ada kecacatan dalam peribadi Nabi, karena memang tugas diutusnya beliau adalah  untuk menyempurnakan akhlak.[11]
  1. Al-Aqlu (Akal)
Salah satu angerah Tuhan kepada manusia yang menjadi esensi dari dirinya adalah akal. Dengannya manusia dapat berfikir secara rasional, membedakan antara yang hak dengan yang bathil.
Jika manusia dimuliakan oleh Allah karena mempergunakan akalnya dengan baik, maka Allah akan memberikan ganjaran atas perebuatan baik yang telah dilakukan. Kedudukan manusia di mata Allah akan melebihi Malaikat apabilah mereka dapat menggunakan potensi yang telah diberikan dengan baik. Dan begitu pun sebaliknya, orang yang tidak menggunakan potensinya dengan baik, maka derajatnya lebih rendah dibandingkan dengan binatang.[12]
Mereka yang dapat selamat dari kesesatan adalah orang-orang yang senantiasa mempergunakan akalnya dengan baik. Kita lihat orang-orang yang tercerahkan sebelum datangnya al-Qur’an, apa yang mereka jadikan dasar, tidak lain adalah akal mereka. Apakah   Phytagoras, Anaximenes, Aristoteles, Plato, Socrates, Plotinus, dan beberapa filsuf  lainnya berpegang teguh dan senantiasa mengamalkan al-Qur’an, tentu tidak, Islam saja belum ada di zaman mereka. Tapi mereka terkenal sebagai orang-orang yang bijak.
C.    Tujuan Ilmu Akhlak
Setelah mengetahui defenisi dan dasar Ilmu Akhlak, maka akan dibahas tujuan dari pada Ilmu Akhlak ini sendiri, guna memberikan kejelasan lanjutan. Dalam hal ini, ada dua tujuan utama Ilmu Akhlak, yaitu:
  1. Tujuan IIlmu Akhlak adalah untuk menyempurnakan prilaku manusia dengan menyodorkan kebaikan.[13]
 Dalam pembahasan Ilmu Akhlak dipaparkan tentang hal-hal yang baik dan buruk, guna memahamkan kita dalam bertingkah laku agar tidak salah mengambil langkah yang akan merugikan diri sendiri, maupun orang lain dalam lingkungan bermasyarakat.
Pada dasarnya ada dua persoalan yang dibicarakan, yaitu pemaparan tentang kebaikan dan keburukan. Namun terdapat perbedaan, mepelajari kebaikan untuk mengerjakannya namun mempelajari keburukan untuk meninggalkannya, serta memberikan kecenderungan untuk berperilaku baik.
  1. Tujuan Ilmu Akhlak adalah untuk mencapai tujuan hidup yang ideal.
Setelah kita memahami tentang apa saja yang baik dan yang buruk, maka secara naluri kita akan berusaha untuk meninggalkan keburukan dan berusaha menuju kepada kebaikan. Karena apa yang ditawarkan oleh Ilmu Akhlak adalah sebuah peta perjalanan dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita.
Mungkin ada sebuah jalan yang bisa ditempuh dan mengantarkan kita kepada tujuan akhir kita, yaitu untuk mencapai kebahagian.[14] Namun tidak ideal untuk dijadikan sebagai petunjuk  dan pedoman. Dengan adanya Ilmu Akhlak maka jalan yang seharusnya ditempuh dengan begitu rumit dan menjelemet, akan terasa nyaman dan penuh dengan kedamaian, karena konsep ideal dari Ilmu Akhlak.


[1] Mujtaba Mishbah. Daur Ulang Jiwa. (Jakarta, Al-Huda: Cet.1, 2008). Hal.20
[2] M. T. Misbah Yazdi, Meniru Tuhan. (Jakarta, Al-Huda: Cet. 1, 2006). Hal. 5
[3] Mujtaba Misbah. Op.Cit. Hal.21
[4]Zahruddin AR dan Hasanuddin Sinaga. Pengantar Studi Akhlak. (Jakarta, PT RajaGrafindo Persada: Cet.1, 2004), Hal. 41-42
[5]Athoullah Ahmad. Antara Ilmu Akhlak Dan Tasawuf.  (Banten, Sengpho: Cet.1, 2005). Hal.32
[6]HR. Ahmad dan Muslim
[7]QS. An-Najm: 3-4
[8]QS. As-Syu’ara: 137
[9]QS. Al-Ahzab: 21
[10]Machael H. Hart. Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah.chm. Pustaka Online Media ISNET: mediaisnet.org
[11]HR. Ahmad
[12]QS. Al-‘Araf:179
[13] M.T. Misbah Yazdi. Op.Cit. Hal. 6
[14]Athoullah Ahmad. Op.Cit. Hal.63

Senin, 09 September 2013

Profil Negara: Indonesia



Flags of Indonesia and the United States










Fakta Singkat
  • Ibu kota: Jakarta
  • Jumlah penduduk: 237.500.000 ( perkiraan 2007)
  • Luas: 1.919.440 km persegi (17.508 pulau, 6.000 di antaranya tidak berpenghuni)
  • PDB per kapita: $1.302 (2007)
  • Pertumbuhan PDB: 4,1% (perkiraan 2009)
  • Jumlah penduduk miskin: 48%
  • Presiden: Presiden Susilo Bambang YUDHOYONO (menjabat sejak 20 Oktober 2009) 
Peta Indonesia




     



  

Baca lebih lanjut tentang kegiatan USAID  di berbagai provinsi di Indonesia



SELAYANG PANDANG

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, dan dengan begitu banyaknya sumber daya alam yang sayangnya semakin berkurang jumlahnya, serta dengan penduduk yang begitu beragam yang tersebar di seluruh nusantara yang memiliki begitu banyak gunung berapi, dan dengan 115 juta orang menggantungkan hidupnya dengan kurang dari $2 per hari, Indonesia memiliki masa depan yang cerah sekaligus penuh tantangan. Sebagai negara demokratis terbesar ketiga di dunia dan dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia merupakan model bagi pembangunan bangsa di jaman modern. USAID turut membantu memberikan pendanaan bagi tercapainya masa depan Indonesia yang lebih kuat, dalam bidang: anak-anak dan kepemudaan, pekerjaan dan pendapatan bagi keluarga-keluarga miskin, pelestarian sumber daya alam dan pemeliharaan reformasi tata kelola pemerintahan.  

Investasi Sumber Daya Manusia: PENDIDIKAN

Kaum muda Indonesia perlu mempersiapkan dirinya untuk bekerja dalam situasi perekonomian global, namun kinerja siswa di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan di negara-negara tetangga. Untuk mengatasi masalah ini, USAID membantu Indonesia melakukan transformasi pengalaman belajar di ruang kelas menjadi pengalaman belajar yang penuh energi dan luapan pertanyaan, dengan cara memperkenalkan konsep pembelajaran aktif dan manajemen berbasis sekolah baik di sekolah-sekolah sekuler maupun Islam di Indonesia. Lebih dari 100.000 siswa SMP dan pemuda putus sekolah belajar berbagai kecakapan hidup yang terkait dengan pekerjaan saat mereka berupaya meraih kelulusan tingkat SMP ataupun satuan pendidikan yang setara. USAID berfokus pada perbaikan manajemen sistem perguruan tinggi di tingkat nasional serta pada kemitraan antara universitas di AS dan Indonesia. Kemitraan ini memperbarui tradisi yang telah lama terjalin melalui keterlibatan kerja sama di bidang tantangan pembangunan.

TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG ADIL DAN DEMOKTRATIS

Demokrasi di Indonesia sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun dan begitu hidup. Pemilihan umum dilangsungkan secara adil. USAID membantu memastikan keberhasilan penyelenggaraan pemilu legislatif serta pemilihan presiden tahun 2009 melalui berbagai program yang mendorong pendidikan bagi para pemilih, penyelenggaraan pemilu, serta pengembangan partai politik. Desentralisasi kewenangan pemerintah pada lebih dari 500 pemerintah daerah terlaksana. Berbagai prakarsa USAID membantu pemerintah daerah dalam memberikan layanan publik serta dalam merespon kebutuhan warga. Hak asasi manusia masih menjadi tantangan namun peningkatan terus terjadi. Program-program USAID membantu disahkannya UU Keterbukaan Informasi Publik. Program-program USAID menghambat korupsi dengan jalan memperkuat akuntabilitas kelembagaan serta melibatkan organisasi masyarakat sipil dalam mendorong budaya akuntabilitas. USAID mendukung pembaruan di sektor keadilan dan pendidikan hukum, serta berupaya meningkatkan efektivitas DPR.

PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terhambat akibat peraturan usaha yang berbelit-belit, pasar tenaga kerja yang begitu kaku, serta rendahnya investasi jangka panjang di sektor pertanian yang merupakan sektor pendukung bagi 60 persen masyarakat miskin di Indonesia. Program USAID di bidang pertumbuhan ekonomi mendorong terlaksananya pembaruan di bidang kebijakan ekonomi untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan lapangan kerja; meningkatkan produksi pertanian secara keseluruhan; mendorong keterkaitan pasar melalui aliansi publik-swasta; dan memperbaiki lingkungan usaha. USAID mendanai program bioteknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan tanaman tahan-penyakit, serta mengatasi masalah perubahan iklim yang merupakan tantangan besar bagi ketahanan pangan dan perekonomian Indonesia. USAID juga bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam memperkuat peraturan pasar keuangan serta melebarkan kemampuan pasar keuangan non-bank dalam mendukung inovasi seperti misalnya dengan penggunaan mobile banking.

Investasi Sumber Daya Manusia: MENINGKATNYA KESEHATAN DAN BERKURANGNYA ANCAMAN PENYAKIT

Komitmen USAID dalam meningkatkan kesehatan di Indonesia membawa perbedaan yang bermakna dalam kehidupan manusia. Bantuan yang diberikan mengurangi kematian ibu dan neonatus melalui peningkatan mutu layanan kesehatan, khususnya dalam tata laksana persalinan dan komplikasi bayi baru lahir. Berbagai program untuk memitigasi sebaran HIV/AIDS dan tuberkulosis (TB) serta kekebalan ganda kuman TB terhadap obat anti-TB difokuskan pada kelompok yang paling berisiko. USAID bermitra dengan pemerintah Indonesia dalam membangun kapasitas lokal untuk mengelola ancaman-ancaman tersebut. Untuk mengatasi flu burung dan pandemi flu, USAID telah membentuk pengawasan kesehatan hewan dan jaringan pengendali penyakit di 90 persen provinsi di Indonesia, serta melatih lebih dari 27.000 sukarelawan desa dan 2.250 petugas kesehatan hewan.

Berinvestasi pada Manusia: PELESTARIAN LINGKUNGAN

Indonesia memiliki sebagian keanekaragaman hayati darat dan laut terhebat di bumi. Indonesia juga mengalami laju tertinggi dalam hal deforestasi, emisi gas rumah kaca serta praktik penangkapan ikan yang tidak lestari. USAID telah menyusun suatu program komprehensif untuk meningkatkan manajemen sumber daya alam serta mengatasi perubahan iklim melalui tata kelola lingkungan yang lebih baik, peningkatan praktik sektor swasta, peningkatan akses ke pembiayaan, dan penguatan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim dan bencana.

BANTUAN KEMANUSIAAN

Ribuan orang Indonesian memperoleh manfaat dari operasi bantuan yang didanai oleh USAID di Indonesia, negara yang begitu rentan bencana. Berdasarkan pengalaman dengan tsunami di Aceh dan dengan gempa bumi di Yogyakarta, pemerintah AS mengambil peran aktif dan terdepan dalam upaya bantuan dan pemulihan pascabencana setelah gempa bumi di Padang tahun 2009 dan letusah Gunung Merapi tahun 2010 serta tsunami di Mentawai.




Kamis, 05 September 2013

KESEIMBANGAN EKOSISTEM

Ekosistem 
          Alam sebagai tempat tinggal makhluk hidup selalu mengalami perubahan. Siang berganti malam, musim hujan berganti musim kemarau. Perubahan keadaan alam ini tentu berpengaruh pada makhluk hidup di dalamnya. Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan keadaan sebuah sungai kecil. Saat musim penghujan, sungai digenangi air, kita juga dapat menemukan beragam jenis hewan, misalnya ikan, katak, dan ular. Namun, saat musim kemarau dan sungai menjadi kering, kita tidak dapat menemukan hewan-hewan tersebut.
Dari hal tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa keadaan alam atau lingkungan ternyata mempengaruhi kehidupan makhluk hidup.
Untuk memahami arti ekosistem, kita harus memahami beberapa istilah berikut :

  1. Individu, yaitu makhluk hidup tunggal. Contoh individu misalnya satu tanaman pisang, seekor tikus,   seorang anak perempuan. 
  2. Populasi, yaitu sekumpulan individu sejenis yang hidup di suatu habitat tertentu. Habitat adalah tempat hidup. Contoh populasi misalnya beberapa pohon pisang di kebun, beberapa ayam di kandang, sekelompok anak di halaman sekolah. 
  3. Komunitas, yaitu sekumpulan populasi berbagai jenis makhluk hidup yang hidup bersama di suatu habitat tertentu. Contoh komunitas misalnya populasi tikus, burung, padi yang hidup bersama di sawah.   
          Kumpulan beberapa komunitas dan lingkungan tak hidup yaitu abiotik ( seperti suhu, kelembapan, dan mineral) membentuk ekosistem. Hubungan saling membentuk suatu sistem yang disebutNekosistem. Jadi sebuah ekosistem merupakan kesatuan hubungan antara komponen biotik dan abiotik dalam suatu habitat.

Komponen Penyusun Ekosistem, antara lain : 
          Ekosistem terdiri atas dua macam komponen yaitu makhluk hidup dan lingkungan. Makhluk hidup dikenal sebagai komponen biotik, sementara lingkungan yang merupakan makhluk tak hidup dikenal sebagai komponen abiotik.

Hubungan-hubungan antar komponen tersebut mengakibatkan berbagai peristiwa, antara lain : 
1) Rantai Makanan
     Rantai makanan merupakan Proses makan dan memakan dalam suatu ekosistem.

 


2)Piramida Makanan
    Piramida makanan merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I,    konsumen II dan seterusnya.



         Ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu ekosistem alam dan ekosistem buatan. Contoh ekosistem alam adalah hutan, laut, danau, sungai, padang pasir, dan padang rumput. Sedangkan contoh ekosistem buatan adalah akuarium, sawah, ladang, kebun, dan kolam ikan. 
Contoh Ekosistem Alam                       

  






Contoh Ekosistem Buatan

           

contoh surat talak



Kepada
Yth
Di       
Tempat

            Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada bapak dan ibu sekeluarga mudah mudahan diberikan sehat wal afiat tidak kurang suatu apapun.
            Maksud saya memberikan surat ini tidak lain saya mau memberitahukan kepada bapak / ibu sekeluarga bahwa saya dengan istri sudah tidak bisa melanjutkan untuk berumah tangga sehubung istri meninggalkan saya sudah hampir ,,,,,,,,,,,,,,,,,,bulan terhitung dari bulan .................... tahun ....................... sampai saat saya menulis surat ini.
            Maka dengan berat hati dan tanpa paksaan dari siapapun dalam menulis surat ini, saya dengan sadar menyerahkan kembali istri saya ( sebagai anak bapak/ ibu) kepangkuan bapak dan ibu sekeluarga dengan menjatuhkan talak ... Kepada …………………………………………… Pada hari………………… tanggal ………… bulan………………… tahun …………
Demikian surat dari saya sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar besarnya apabila saya selama berumah tangga dengan anak bapak dan ibu ada hal-hal yang kurang berkenan.

Bogor ,
Yang Dijatuhi Talak                                                                Yang Menyatakan Talak





_______________                                                                  ____________________

Saksi – saksi :

1.                     ...............................


2.                     ...............................